Penyakit Psoriasis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Psoriasis adalah penyakit autoimun kronis yang memengaruhi kulit, menyebabkan sel kulit tumbuh terlalu cepat, membentuk penebalan kulit, bercak merah, dan bersisik. Penyakit ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti kulit kepala, siku, lutut, punggung bawah, dan bahkan kuku. Meskipun psoriasis bukan penyakit menular, kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup penderita karena dampaknya terhadap penampilan fisik dan kenyamanan.

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang penyebab, gejala, dan pengobatan psoriasis.

Penyebab Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Pada penderita psoriasis, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel kulit sehat secara keliru, menyebabkan produksi sel kulit yang berlebihan. Sel-sel kulit yang baru terbentuk ini bergerak terlalu cepat ke permukaan kulit, di mana mereka menumpuk dan membentuk plaques atau bercak kulit yang menebal dan bersisik.

Meskipun penyebab pasti dari psoriasis belum sepenuhnya dipahami, faktor-faktor berikut berperan dalam memicu timbulnya atau memperburuk psoriasis:

  1. Faktor Genetik
  • Psoriasis cenderung diturunkan dalam keluarga. Orang yang memiliki anggota keluarga dengan psoriasis lebih mungkin mengembangkan penyakit ini. Sekitar 1 dari 3 orang dengan psoriasis memiliki riwayat keluarga yang terkena kondisi serupa.
  1. Faktor Imunologi
  • Pada penderita psoriasis, sistem kekebalan tubuh bekerja tidak normal. Sel T, yang biasanya berfungsi untuk melawan infeksi, malah menyerang sel kulit sehat, menyebabkan peradangan dan mempercepat proses pembentukan sel kulit.
  1. Faktor Pemicu Eksternal
  • Meskipun faktor genetik dan imunologi berperan besar, beberapa faktor eksternal dapat memicu timbulnya psoriasis pada individu yang sudah memiliki kecenderungan genetik. Beberapa faktor pemicu tersebut termasuk:
    • Infeksi: Infeksi tenggorokan (streptokokus) atau infeksi lainnya dapat memicu flare-up psoriasis, terutama pada anak-anak.
    • Stres: Stres emosional atau fisik sering dianggap sebagai salah satu pemicu utama munculnya gejala psoriasis.
    • Cedera pada kulit: Luka, goresan, atau terbakar sinar matahari dapat memicu kondisi ini, fenomena ini disebut dengan Koebner phenomenon.
    • Obat-obatan: Beberapa obat, seperti obat tekanan darah tinggi (beta-blockers), lithium, dan obat anti-malaria dapat memperburuk psoriasis.
    • Perubahan cuaca: Cuaca dingin dan kering dapat memperburuk psoriasis, sementara sinar matahari yang berlebihan juga bisa memicu flare-up.

Gejala Psoriasis

Gejala psoriasis dapat bervariasi antara penderita, tergantung pada jenis psoriasis yang diderita dan seberapa parah kondisinya. Gejala umum psoriasis meliputi:

  1. Bercak Kulit Merah dan Bersisik
  • Bercak merah pada kulit yang tertutup sisik perak atau putih adalah tanda khas psoriasis. Bercak ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh, seperti kulit kepala, punggung bawah, siku, dan lutut.
  1. Kulit Kering dan Terbelah
  • Kulit yang terkena psoriasis cenderung kering dan mudah pecah atau berdarah. Kerusakan pada kulit ini sering kali menyakitkan dan membuat penderita merasa tidak nyaman.
  1. Rasa Gatal atau Terbakar
  • Banyak penderita psoriasis mengalami gatal atau sensasi terbakar pada area yang terkena, yang bisa mengganggu kenyamanan.
  1. Kuku yang Rusak
  • Psoriasis juga dapat mempengaruhi kuku, menyebabkan kuku mengendur, berlubang, atau berwarna kekuningan. Pada beberapa kasus, psoriasis kuku dapat mengarah pada kerusakan kuku yang lebih serius.
  1. Nyeri Sendi (Psoriatik Artritis)
  • Beberapa orang dengan psoriasis juga mengembangkan psoriatik artritis, yaitu peradangan pada sendi yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan pada sendi. Hal ini terjadi pada sekitar 30% penderita psoriasis.

Gejala psoriasis bisa muncul secara perlahan atau tiba-tiba, dan kondisi ini bisa datang dan pergi. Flare-up (perburukan) bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, diikuti dengan periode yang lebih tenang (remisi), meskipun psoriasis seringkali kembali muncul.

Jenis-Jenis Psoriasis

Psoriasis memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki karakteristik dan gejala yang berbeda. Berikut adalah jenis-jenis psoriasis yang umum ditemukan:

  1. Psoriasis Plak (Plaque Psoriasis)
  • Jenis psoriasis yang paling umum. Ditandai dengan bercak kulit merah yang menebal, dilapisi dengan sisik perak atau putih. Biasanya muncul di siku, lutut, dan kulit kepala.
  1. Psoriasis Guttata
  • Ditandai dengan lesi berbentuk tetesan kecil, berwarna merah muda atau merah, yang biasanya muncul di dada, lengan, dan kaki. Psoriasis guttata sering kali dipicu oleh infeksi tenggorokan.
  1. Psoriasis Inversi
  • Memengaruhi lipatan kulit, seperti selangkangan, ketiak, dan area sekitar payudara. Lesi psoriasis dalam bentuk ini lebih tipis, merah, dan licin, dan sering kali diperburuk oleh kelembapan.
  1. Psoriasis Pustulosa
  • Ditandai dengan munculnya pustula (lepuhan berisi nanah) yang terkadang disertai dengan demam, menggigil, dan rasa lelah. Psoriasis pustulosa bisa muncul di area terbatas atau di seluruh tubuh.
  1. Psoriasis Erythrodermik
  • Jenis yang sangat jarang, namun sangat serius. Ditandai dengan ruam kulit yang meluas, disertai dengan kemerahan, kulit terkelupas, dan rasa gatal yang intens. Psoriasis erythrodermik dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis segera.
  1. Psoriatik Artritis
  • Psoriasis tidak hanya mempengaruhi kulit, tetapi juga dapat menyebabkan peradangan sendi, yang dikenal dengan nama psoriatik artritis. Penderita akan merasakan nyeri dan pembengkakan pada sendi, dan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi.

Pengobatan Psoriasis

Meskipun psoriasis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dapat membantu mengontrol gejalanya dan mengurangi keparahan flare-up. Pengobatan psoriasis dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain:

  1. Pengobatan Topikal
  • Salep kortikosteroid: Obat anti-inflamasi yang sering digunakan untuk mengurangi peradangan dan memperlambat laju pertumbuhan sel kulit.
  • Vitamin D topikal: Menggunakan salep yang mengandung calcipotriol (sejenis vitamin D) dapat membantu mengurangi peradangan dan menekan produksi sel kulit yang berlebihan.
  • Tazorotene: Sebuah retinoid topikal yang membantu mengurangi proliferasi sel kulit.
  • Tar batu bara: Digunakan dalam bentuk salep atau shampo, untuk mengurangi peradangan dan mengontrol pertumbuhan sel kulit.
  1. Pengobatan Sistemik
  • Obat-obatan oral: Obat seperti methotrexate, acitretin, dan cyclosporine digunakan untuk kasus psoriasis yang lebih parah atau psoriasis yang melibatkan banyak area tubuh.
  • Biologik: Obat biologik diberikan melalui suntikan atau infus dan bekerja dengan menargetkan bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi peradangan. Beberapa obat biologik yang sering digunakan meliputi etanercept, adalimumab, dan ustekinumab.
  • Obat imunomodulator: Obat-obatan seperti apremilast digunakan untuk menyeimbangkan respons imun dan mengurangi peradangan.
  1. Terapi Cahaya (Fototerapi)
  • Fototerapi UVB adalah perawatan dengan paparan sinar ultraviolet (UV) untuk mengurangi kecepatan pertumbuhan sel kulit. Terapi ini biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit di bawah pengawasan medis.
  1. Perawatan Psoriatik Artritis
  • Penderita psoriatik artritis sering memerlukan obat-obatan yang lebih kuat, seperti anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), DMARDs (Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs), atau obat biologik yang mengurangi peradangan sendi.

Pencegahan Psoriasis

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah psoriasis, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya flare-up:

  • Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.
  • **Menjaga kulit tetap lembap